Rabu, 17 Desember 2014

Membangun IP PBX Server Dengan Windows 7 dan 3CX Phone System


1. Dasar Teori

             3CX Phone System, selain berbasis Windows, 3CX juga memberikan paket teknologi komunikasi yang lengkap dengan menyertakan voice mail, fax, email dan status kehadiran/online user dan juga Video Call.
Masing-masing user juga dapat mengkonfigurasi pengaturan extensinya masing-masing melalui web-based user portal, yang tentunya dapat diakses dari mana saja tanpa bantuan IT Staff. di antaranya fitur-fitur seperti Call Forwarding dan Caller ID.
Dengan konsol web-based, administrator pun dapat dengan mudah membuat extensi-extensi baru dan mengubah pengaturan IP PBX. Dan karena 3CX Phone System adalah aplikasi Windows, tentunya akan sangat mudah dimonitor dan dikontrol. Anda dapat meingstall 3CX pada sebuah server yang sudah ada, atau bisa divirtualisasikan dan tidak memerlukan perangkat , tenaga dan biaya manajemen tambahan.

2. Tutorial

  – Langkah awal yang dilakukan adalah menginstall “Software Based PBX for Windows”. Setelah selesai menginstall, kita mulai konfigurasi 3CX Phone System ( IP PBX Server ). Di awali dengan pilihan bahasa, pilih bahasa yang akan digunakan, lalu klik Next.



-Selanjutnya akan muncul tampilan permintaan untuk menentukan IP Public.Pada kesempatan kali ini kita  tidak mengguanakan Ip public karena kita akan membuat jaringan Local. Klik Next.



-Jika kita baru pertama kali membuatIP PBX server, maka pilih Create New PBX. Atau kita juga dapat menggunakan fitur restore dari hasil backup jika kita sudah memiliki file backup dari IP PBX server sebelumnya. Lalu klik Next.



-Selanjutnya kita akan menentukan jumlah digit extention yang akan kita gunakan. Pada contoh ini penulis memilih 3 digit extension. Lalu klik Next



-Selanjutnya kita akan menentukan SMTP Server, dimana Smtp Server ini digunakan untuk penggunaan voice mail. Lalu klik Next.



-Selanjutnya kita akan memasukkam Administrator Login dan Password, penulis memasukkan username admin dan password admin. klik Next.



-Selanjutnya kita akan membuat extension, yang nantinya akan digunakan oleh operator dan client, dengan nomor extension 100, 101, 102 kita juga membuat id serta password yang di set sesuai keinginan. Klik Add.





-Selanjutnya kita akan menentukan negara dan dialing kode. pada kesempatan ini penulis memilih negara indonesia, lalu klik Next.


-Selanjutnya kita akan menetukan nomor extension Operator, pada kesempatan kali ini kita akan menggunakan extension dengan nomor 100. lalu klik Next.



-Baikkah kita akan melanjutkan tahapan berikutnya, pada tahapan selanjutnya ini kita memilih Next  sampai muncul online registration lalu pilih Skip, lalu Next.



-seluruh proses inisialisai konfigurasi telah berhasil dilakukan. Lalu klik Finish.




-Selanjutnya kita akan melakukan pengaturan pada 3CX Phone System 10 Ip PBX Server melalui aplikasi Start, lalu double click pada icon 3CX. dan masukan username serta password “admin”.



-Apabila muncul tampilan seperti gambar di bawah ini. Berarti kita telah berhasil mendaftarkan 3 buah extension dengan nomor extension 100, 101, 102 hal ini dapat kita lihat adanya warna hijau berarti extension yang kita buat telah terhubung atau On Hook.



-Adapun Konfigurasi yang akan kita lakukan pada masing-masing client pada PC ataupun smartphone yang telah kita install  3CX nya.






-Apabila konfigurasi yang kita lakukan benar dan berhasil, maka status pada Extension yang kita gunakan  akan berubah dari warna merah menjadi Hijau, hal ini yang menandakan bahwa kita sudah bisa melakukan panggilan.






-Selain melakukan panggilan pada satu extension, Kita juga bisa melakukan Call Conference, yaitu melakukan panggilan dengan beberapa participants.






Sekian dan Terima Kasih




Minggu, 14 Desember 2014

Konfigurasi Dasar Mikrotik



1. Tujuan 
Mahasiswa mampu menjadikan komputer biasa menjadi router network
2. Dasar Teori
merupakan sistem operasi yang diperuntukkan sebagai network routerMikroTik routerOS sendiri adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless. Fitur-fitur tersebut diantaranya: Firewall & Nat, Routing, Hotspot, Point to Point Tunneling Protocol, DNS server, DHCP server, Hotspot, dan masih banyak lagi fitur lainnya. MikroTik routerOS merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan sumber daya PC yang memadai.
3. Topologi


4. Tutorial

1. Pada laptop/PC harus ada aplikasi winbox, guna nya agar bisa mengkonfigurasi


2. Setelah dibuka software tersebut maka akan muncul seperti di bawah ini


setelah muncul gambar di atas maka lakukan connect dengan menggunakan mac address yang tertera pada mikrotik tersebut.Sesuaikan dengan port ethernet yang digunakan. Kami menggunakan mac address dikarenakan hanya mac address yang tertera pada mikrotik tersebut. 

3.Tampilan awal setelah connect



4.Kasih nama setiap port pada mikrotik anda



 5.Berikan IP address, network dan interfacenya. IP inilah yang akan diberikan pada client.


6. pilih port ethernet yang terhubung ke client



pilih next dan ikuti langkah selanjutnya

7.Setelah ditambahkan klik DHCP setup


8.Kemudian ikuti langkah selanjutnya


Networknya


ip gateway


Range ip yang diberikan kepada client


IP DNS atau IP mikrotik


9.Setelah selesai semua lakukan restart pada mikrotik tersebut jika belum berubah sesuai dengan konfigurasi yang telah kita lakukan

10.Setelah dilakukan restart maka cek ip kita pada cmd dengan ipconfig maka akan muncul seperti


11.Setelah IP telah diberikan pada mikrotik, kita dapat connect menggunakan IP. Connect menggunakan IP lebih stabil dibandingkan kita connect dengan menggunakan MAC address. 


12. Config DHCP server mikrotik, yaitu pada ethernet 2


13.Cek apakah DHCP srver sudah berhasil dengan mengetikkan ipconfig /all pada command window. Jika belum restar terlebih dahulu mikrotik tersebut. 



14. Tambahkan DHCP client dengan mengklik +


15. Untuk DHCP client pilih ethernet 3 yang terhubung ke jaringan WAN


16. 172.16.30.60/24 adalah IP yang diterima mikrotik dari sever pcr. 


17.Melakukan ping pada ip yang diterima mikrotik dari sever PCR. Pada percobaan ini, kami belum bisa connect ke internet karena server PCR tidak mendefinisi atau perangkat mikrotik yang kami gunakan tidak diizinkan oleh pihak admin  


18.Percobaan selesai 

Rabu, 10 Desember 2014

INSTALASI DAN KONFIGURASI NAGIOS 3 PADA UBUNTU 12.04


1. Tujuan

Mahasiswa mampu menggunakan software nagios3 untuk memonitoring keadaan suatu jaringan

2. Dasar Teori

Nagios merupakan suatu host dan service yang di design untuk memonitoring keadaan suatu jaringan atau bisa memonitoring masalah-masalah pada suatu host tertentu yang ingin kita monitoring. Nagios mengawasi host-host dan servis yang telah ditetapkan, memberi peringatan jika keadaan memburuk, dan memberi tahu kapan keadaan tersebut membaik.

Keistimewaan Nagios
  • Memonitoring servis jaringan (SMTP, POP3, HTTP, NNTP, PING, dsb)
  • Servis cek yang paralel
  • Mendukung implementasi monitoring dengan host yang berle
  • Web interface yang fakultatip untuk melihat status network, urutan masalah dan pemberitahuan, log file, dsb).
  • Memonitoring sumber- sumber host (load prosesor, penggunaan disk, dsb)
  • Desain plugin yang serderhana, yang mengijinkan pengguna untuk lebih mudah menggunakan pemeriksaan terhadap servisnya
  • Kemampuan untuk mendefinisikan kejadian yang ditangani selama servis / host berlangsung untuk mempermudah pemecahan masalah Perputaran file log yang otomatis.
3. Tutorial

1.        Buka terminal Ubuntu 12.04, lalu masukkan perintah berikut :
$ sudo su
$ masukkan password ubuntu anda
Sudo adalah program yang terdapat di linux yang digunakan untuk menjalankan perintah yang membutuhkan akses dari akun root. Sudo hanya dapat digunakan oleh user yang sudah terdaftar di file /etc/sudoers. Pada saat dijalankan sudo akan meminta password user yang menjalankan sudo tersebut, tetapi bisa juga dibuat untuk meminta password root atau tanpa password sama sekali. Secara default password yang dimasukkan tadi akan disimpan selama 15 menit agar dalam waktu 15 menit kedepan anda tidak perlu lagi memasukkan password jika menggunakan sudo. 
Sudo su memberikan kewenangan agar user biasa dapat bertingkah seperti super user
 (sudo --> super user do) sehingga user biasa pun dapat leluasa "menguasai sistem".

2.       Setelah masuk ke root, cek APACHE2 & NAGIOS3 dengan perintah berikut :
$ dpkg –l |grep apache2  à cek APACHE2
$ dpkg –l |grep nagios3   à cek NAGIOS3
Perintah dpkg merupakan salah satu package manager yang dapat kita gunakan untuk melakukan management (install/uninstall). Perintah dpkg banyak macamnya, salah satunya adalah dpkg -l yang merupakan perintah untuk melihat daftar package yang telah terinstall beserta versi package yang telah terinstall dan deskripsinya. 

Sedangkan |grep digunakan untuk mencari file-file yang mengandung teks dengan kriteria yang telah Anda tentukan.
Paket – paket tersebut dibutuhkan untuk dapat menginstall Nagios dengan sempurna dan dapat menghasilkan grafik yang diinginkan.

3.       Apabila telah di install APACHE2 dan NAGIOS3 nya, ada baiknya kita me-remove nya terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada konfigurasi yang telah dilakukan sebelumnya :
$ apt-get remove apache2
$ apt-get remove nagios3

4.   Bila keempat paket tersebut belum ter-install, maka install terlebih dahulu dengan memasukkan perintah :
$ apt-get install apache2
$ apt-get install nagios3
Perintah apt-get install merupakan perintah untuk meng-install aplikasi. Seperti contoh diatas berarti perintah tersebut untuk meng-install aplikasi – aplikasi tersebut.

5.            Untuk konfigurasi selanjutnya, ketik :
nano /etc/nagios3/conf.d/fati.cfg
·      Tambahkan define host  tetangga dibawah define host local atau bisa juga dengan cara mengcopy file localhost_nagios2.cfg dengan nama lain asalkan nama pada local host tetap ada. Hal ini agar fungsi tidak hilang.
·      Edit host name atau address sesuai dengan nama dan IP tetangga.
·      Tambahkan define service host tetangga untuk masing-masing service description.
Contohnya seperti berikut :
# A simple configuration file for monitoring the local host
# This can serve as an example for configuring other servers;
# Custom services specific to this host are added here, but services
# defined in nagios2-common_services.cfg may also apply.

define host{
use                 generic-host;
host_name    Jartel1
alias              Ica
address         172.16.30.4
}

define host{
use                 generic-host;
host_name   Jartel2
alias             Imam
address         172.16.30.24
}

define host{
use                 generic-host;
host_name    Jartel3
alias              Jeffy
address         172.16.30.13
}

define host{
use                 generic-host;
host_name    Jartel4
alias              Laura
address         172.16.30.10
}

# Define a service to check the disk space of the root partition
# on the local machine.  Warning if < 20% free, critical if
# < 10% free space on partition.

define service{
use                                 generic-service;
host_name                  Ica
service_description    Disk Space
check_command       check_all_disks!20%!10%
}

define service{
use                                 generic-service;
host_name                  Imam
service_description    Disk Space
check_command       check_all_disks!20%!10%
}

define service{
use                                 generic-service;
host-name                   Jeffy
service_description    Disk Space
check_command       check_all_disks!20%!10%
}

define service{
use                                 generic-service;
host-name                   Laura
service_description    Disk Space
check_command       check_all_disks!20%!10%
}

# Define a service to check the number of currently logged in
# users on the local machine.  Warning if > 20 users, critical
# if > 50 users.

define service{
use                                 generic-service;
host_name                  Ica
service_description    Current Users
check_command       check_users!20!50
}

define service{
use                                 generic-service
host_name                  Imam
service_description    Current Users
check_command       check_users!20!50
}

define service{
use                                 generic-service
host_name                  Jeffy
service_description    Current Users
check_command       check_users!20!50
}

define service{
use                                 generic-service
host_name                  Laura
service_description    Current Users
check_command       check_users!20!50
}

# Define a service to check the number of currently running procs
# on the local machine. Warning if > 250 processes, critical if
# > 400 processes.

define service{
use                                 generic-service;
host_name                  Ica
service_description    Total Processes
check_command       check_procs!250!400
}

define service{
use                                 generic-service;
host_name                  Imam
service_description    Total Processes
check_command       check_procs!250!400
}

define service{
use                                 generic-service;
host_name                  Jeffy
service_description    Total Processes
check_command       check_procs!250!400
}

define service{
use                                 generic-service;
host_name                  Laura
service_description    Total Processes
check_command       check_procs!250!400
}

# Define a service to check the load on the local machine.

Define service{
use                                 generic_service;
host_name                  Ica
service_description    Current Load
check_command       check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.0!4.0
}

Define service{
use                                 generic_service;
host_name                  Imam
service_description    Current Load
check_command       check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.0!4.0
}

Define service{
use                                 generic_service;
host_name                  Jeffy
service_description    Current Load
check_command       check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.0!4.0
}

Define service{
use                                 generic_service;
host_name                  Laura
service_description    Current Load
check_command       check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.0!4.0
}


6.        Setelah itu akan lanjutkan langkah konfigurasi dengan mengetik :
nano /etc/nagios3/conf.d/hostgroup_nagios2.cfg
·      Tambahkan define hostgroup nya untuk “PING”
·      Ubah members sesuai dengan host tetangga yang ingin di monitoring atau yang sesuai dengan yang anda buat pada localhost sebelumnya.
Seperti contoh pada gambar berikut ini :




7.        Setelah di save, lakukan konfigurasi berikut :
nano /etc/nagios3/conf.d/services_nagios2.cfg
·      Tambahkan define services nya untuk PING
·      Pada hostgroup_name isi menjadi ping-servers, service_description isi menjadi PING dan check_command isi dengan check_ping
Contohnya adalah sebagai berikut :


8.        Setelah selesai dan di save, lakukan restart Nagios dengan mengetik :
/etc/init.d/nagios3 restart
9.        Lalu ketik perintah berikut untuk membuat password baru :
htpasswd –c /etc/nagios3/htpaswd.users nagiosadmin

10.    Setelah selesai, buka browser di Ubuntu anda, ketik URL berikut :
http:/localhost/nagios3
Maka akan muncul tampilan berikut :


11.    Masukkan password yang baru saja anda buat, dengan username nya nagiosadmin.
Setelah anda berhasil login, maka akan muncul tampilan berikut :


12.  Klik MAP pada sebelah kiri layar browser anda, maka akan terlihat tampilan host tetangga yang anda buat tadi :


13.  Setelah itu, anda bisa melihat beberapa jenis monitoring dari host tetangga tersebut. Apabila masih terdapat DOWN, tunggu beberapa saat. Maka tampilan host tetangga anda akan menjadi UP. 

4. Hasil Praktikum





5. Analisa

             Pada fitur Report ini saya memilih report untuk hostgroup pada tiap servicesnya, seperti Hostgroup Ping-Servers, SSH-Servers, HTTP-Servers, dan Debian-Servers. Fungsi Report adalah untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada tiap services hostgroup, sehingga dapat diketahui persen dari Time Up, Time Down, Time Unreachable, dan Time Undetermined. 

6. Kesimpulan

Semua Data Bisa termonitor di nagios 3

7. Referensi

http://nae14.blogspot.com/

Sekian dan Terima Kasih